BAGAIMANA SI CARA MEMILIH PERAWATAN WAJAH YANG BENAR, AMAN, DAN TEPAT??
Semua produk pencerah
dan pemutih kulit memang bersifat menghambat pembentukan melanin. Namun ada
yang bekerja dengan cara alami, ada juga yang instan. Nah, yang instan inilah
yang biasanya berbahaya dan bersifat mengiritasi kulit. Bahan-bahan lainnya yang
banyak digunakan dalam produk pemutih kulit dan bersifat mengiritasi kulit
selain merkuri, juga hydroquinone, meskipun di Indonesia hydroquinone
masih diperbolehkan penggunaannya.
Secara alami, zat
pencerah kulit yang aman sebenarnya banyak terdapat pada bahan yang berasal
dari tanaman, misalnya saja pepaya, jeruk nipis dan bengkuang. Bengkuang
misalnya selain mengandung vitamin C juga mengandung flavonoid. Kedua senyawa
ini bisa berperan sebagai antioksidan dan pencerah wajah.
Akan tetapi, tak
banyak dari kita yang punya waktu luang untuk sengaja mengolah sendiri
bahan-bahan alami tersebut. Selain itu, buatan sendiri biasanya hasilnya juga
kurang maksimal. Akhirnya, paling-paling kita hanya melakukan perawatan
standar, yakni mencuci muka saja menggunakan sabun khusus muka. Namun perawatan
yang standar, hasilnya juga biasanya standar–tak sanggup memudarkan pigmentasi.
Selain itu, banyak
dari kita yang kulitnya tak bisa menerima perlakuan standar. Ada yang mengeluh
gatal, kering, hingga berjerawat. Urusan membuat kulit menjadi lebih putih pun
menjadi bukan prioritas lagi. Kalau sudah begini, kadang kita seperti gali
lubang tutup lubang dalam merawat kulit. Gonta-ganti produk terus. Padahal
mungkin sebenarnya perlakuannya sederhana saja, yakni melakukan perawatan
bertahap dan rutin, syukur-syukur jika produknya sekaligus dapat mencerahkan
kulit dan menghilangkan pigmentasi.
Beberapa produk
kosmetik ada yang menawarkan produk prawatan kulit bertahap (series). Untuk
memperoleh kulit wajah yang lebih cerah secara maksimal namun dengan cara
sehat, perawatan bertahap tampaknya memang lebih bijaksana. Produk-produk yang
memutihkan kulit secara cepat-instan, sudah jelas banyak yang mengandung bahan
berbahaya seperti telah diulas di atas. Tahapan tersebut dilakukan agar kulit
dapat menyerap atau memroses serum atau krim pencerah dengan lebih maksimal.
Di tengah kesibukan
hidup, produk jadi tampaknya tetap menjadi pilihan praktis. Terlebih lagi
produk-produk yang dijual umum ini bisa menawarkan bahan pencerah kulit yang sulit
kita dapatkan, misalnya saja untuk mendapatkan manfaat arbutin dari tanaman
berry-berry-an (bearberry, cranberry, mulberry, atau blueberry). Arbutin,
meskipun senyawanya masih turunan hydroquinone, memang menjadi solusi
pencerah kulit yang aman karena bersifat natural whitening agent. Wah,
syukurlan ternyata ada arbutin sebagai alternatif pencerah kulit yang alami.
Untuk memilih produk perawatan wajah
yang aman anda dapat mengikuti pedoman berikut :
1.
Pastikan memiliki label karena penggunaan label telah diatur dalam
undang-undang. Jika tidak ada label, seolah ada semacam ketidakberanian si
produsen untuk mengungkapkan bahan-bahan yang digunakan. Jadi, jangan gunakan
produk tanpa label.
2.
Sebelum membeli, baca bahan-bahan yang digunakan. Jika ada
kata-kata seperti mercurio, mercuric atau sejenisnya, sebaiknya tidak
menggunakannya. Untuk kandungan bahan lain ada baiknya anda mengetahui kadar
yang dibolehkan atau tidak. Misalnya hydroquinone sebaiknya tak lebih dari 2
persen.
3.
Ada rekomendasi dari badan resmi yang berwenang, dan pastikan
rekomendasi itu benar.
4.
Harga kadang tidak berbohong meskipun bukan jaminan juga.
5.
Lebih baik lagi jika produk tersebut banyak digunakan orang dan
terbukti tidak berkasus.
Tak ada yang salah
jika kaum wanita ingin tampil menarik dengan kulit lebih cerah. Yang salah
adalah jika mereka ingin mendapatkannya secara instan dan dengan mengingkari
“takdir” karena memiliki jenis kulit gelap, serta tidak memedulikan dampak bagi
kesehatan dirinya sendiri bahkan orang-orang terdekat di sekitarnya.